Pendatang vs Pribumi

Sengketa lahan

Awalnya saya tahu dengan judul apa yang saya buat, ini merupakan responsi dari semua kegiatan pancasila yang telah saya ikuti selama 5 hari di kegiatan kuliah pancasila. Dimulai dari lingkup terkecil didaerah saya,saya berasal dari provinsi lampung kabupaten tulang bawang barat kecamatan gunung agung desa mulya jaya. Disana terdapat masyarakat heterogen yang terdiri dari suku jawa,lampung,sunda,bali dan terdapat beberpa ras agama. Permasalahan di desa ku saat ini yang sering terjadi perselisihan antara masyarakat pendatang dan masyarakat pribumi dimulai dari hal sepele bisa mengakibatkan permasalahan yang sangat besar dan menjalar hingga seluruh kampung dan terjadilah perang. Awalnya kampung saya adalah hutan blantara setelah pemerintah mengadakan progam transmigrasi wilayah yang merupakan hutan blantara kini di

sulap menjadi perkampungan dan perkebunan masyarakat.

Saya pernah mengalami penodongan waktu  pulang kemaren dari jogja selama perjalan dari jogja sampai tulang bawang tak terjadi maslah namun waktu saya melintasi perkebunan karet dan itu merupakan wilayah perkebunan kampung sekitar 5km dari penduduk, saya awalnya diikuti dua orang pemuda tergesa-gesa  tanpa saya sadari ternyata dua orang tersebut begal dia mendahului saya dan dicegat saya turun dan teman saya kabur dengan motor saya lari sekuat tenaga tapi saya diikuti motor dan dikejar sempat kejar-kejaran aku dan kedua begal tapi  aku sudah mulai lelah dan akhirnya aku menyerah dia menodongkan badik (semacam pisau belati) meminta uang,dompet hp,dan tas saya juga diminta pula setelah itu dia pergi saya masih ingat dia yang menodong adalah orang PRIBUMI  dan setelah menjambret aku ditinggal di tengah hutan karet sendirian selang setengah jam teman-teman saya dan para warga dating membantu saya tapi sibegal sudah ergi alhamdulilah tak terjadi apa-apa pada diri saya ,sampai dirumah saya dislameti atau dibrokohi (syukuran),buat pelajaran saya untuk selalu waspada dan berhati-hati dan semoga tak terjadi pada siapapun dan ini yang terakhir,sebelum saya ternyata banyak yang mengalami kejadian seprti penjambretan dan penodongan dan begal.

Disana ada juga masalah perebutan tanah, perebutan kekuasaan lahan parkir,kekuasaan wilayah ,kekuasaan preman,kekuasaan kelompok pemuda yang berdasarkan suku. Pernah terjadi perang besar  !!! dan masih teringat dibenak ku dan terjadi di lingkunganku dan masih sangat teringat jelas di benaku ,waktu saya masih kecil awalnya sekelompok orang pribumi mengukur tanah di perbatasan kampung saya tanpa adanya musyawarah mereka menghendaki bahwa tanah desa kami adalah masi milik nenek moyang mereka,karena komunikasi antara kedua belah pihak kurang baik dan  sangat rapuh  perang pun tak terhindarkan, dan dari situ lah masalah timbul antara warga pribumi dan pendatang, Penduduk pendatang seperti sunda,jawa,bali bersatu setiap pos siskamling nitir (menabuh ronda) tanda perang akan segera dimulai dan sekolah pun diliburkan tapi pada saat itu saya belum sekolah, suasana sangat mencekam  pada waktu itu dan saya tidak tahu menahu apa yang terjadi disana saya hanya anak kecil yang saya tahu setiap pemuda diwajibkan ikut serta dalam perang ada yang memegang golok,parang,tombak,bambu runcing,keris semua pralatan sudah disiapkan selain pemuda bertugas berperang ada jga  untuk berjaga-jaga dirumah,mengerikan kejadian itu ,entah bagaimana kronologis perang  tersebut seorang pimpinan perang  pribumi  tewas  diamuk masa ditempat kejadian dan yang lain melarikan diri,alhamdulilah kelompok pribumi menyatakan menyerah dan mundur karena pimpinan mereka sudah tiada,dan karena kalah jumlah dan pimpinanya sudah tewas mereka mundur,selama 2 minggu suasana desaku mencekam tak ada aktvitas yang pasti dan masih banyak adanya isu bahwa desa mau diserang kembali makanya semua warga pemuda berjaga-jaga aku baru sadar sekarang padahal sudah merdeka dan pertanyaan saya sekarang kemana perginya polisi aparat Negara.

Perebutan tanah dengan dalih nenek moyang masih trend disana kabar terahir di daerah Mesuji dan kalianda yang melibatkan seluruh warga kampung dan kampung lainya yang saling serang dan  menewaskan puluhan orang berawal masalah sepele mengorbankan banyak orang, itu pelanggar an HAM berat namun aparat tak mampu bebuat banyak mengatasi permasalahan ,hanya sebagian yang di expose TV dan masih banyak yang belum terliput TV terutama didaerah pedalaman masi banyak pemenggalan kepala,penusukan,adu bacok,yang tak tersentuh hukum seperti zaman purbakala dimana yang kuat adalah yang menang. Masalah perebutan lahan parkir juga menjadi salah satu problem dimana siapa yang kuat dia yang dapat itu yang terjadi didaerah saya, terutama dilokasi pasar yang pernah terjadi keributan hingga adu bacok hinga penusukan hanya karena masalah sepele. Selanjutnya wilayah kekuasaan pemuda juga beperngaruh besar terjadinya konflik,umumnya pemuda disana menempuh pendidikan sampai Sekolah dasar hinga menengah pertama dan amat jarang yang menempuh pendidikan sampai sma maupun sarjana,Pernah suatu ketika teman saya lagi naik sepeda motor didaerah sebut saja S.B  merupakan komplek pribumi dia berjalan pelan-pelan tiba” ditabrak dari belakang oleh dua orang pemuda dia pun terjatuh apa yang terjadi  sipemuda yang menabrak tadi malah minta ganti rugi, sudah mengalami perdebatan panjang teman saya dipukul helemnya sipemuda tadi mengeluarkan pisau padahal teman saya yang rusak motornya akhirnya teman saya menyerah dan memberi uang dai tak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena terkenal orang pribumi kalo sudah nekat tidak bisa ditahan.Dulu pernah terjadi sweping wilayah sehingga pemuda tidak berani pergi ke daerah yang terdapat komplek pribumi,namun sekarang sudah reda hanya saja kalo ada hiburan malam (orkes,organ tunggal sering terjadi keributan antar pemuda ), namun lagi-lagi pemuda pribumi yang berkuasa didaerahnya.

Banyak hal yang terjadi disana begal motor atau curanmor disana pelaku tidak segan-segan membunuh korban, yang sangat sering terjadi didaerah HTI (hutan tanaman industry), awalnya disana merupakan hutan blantara sekarang berubah menjadi perkebunan singkong disana sangat rawan, pernah suatu ketika tetangga ku padahal dia bareng-bareng dalam perjalanan namun  apa daya ternyata dihadang 2orang menggunakan senjata api kaki kanan tetanggaku tertembak dan motornya diminta ,kakinya sudah tertembak dia tidak bisa berbuat banyak dan teman-teman yang lain kabur mencari pertolongan pada saat tiba di tempat kejadian kaki sudah berlumur darah dan diobati dibawa pulan kerumah. Selain di HTI di perkebunan karet milik wara juga sering terjadi perampokan dan pemerasan dari jambret hingga penodong yang pernah saya alami kemarin,Belum lagi masalah portal mobil maupun motor disana ada budaya dimana jalan rusak merupakan sumber keuangan para penduduk pribumi apabila ada jalan rusak yang berkubang sampai sedalam setengah meter otomatis motor tidak bisa jalan dan dibuatkan jembatan sesek(jembatan dari bambu)dengan dalih meminta uang itu merupakan tindakan pemerasan, bila kelihatan orang asing para penjaga portal memberikan tarif sesuka hatinya sangat sering terjadi cekcok dan perkelahian.

Yang paling baru sekarang ada konflik antara pemerintah dan masyarakat pribumi didaerah sebrang kampung,Ceritanya Tanah seluah 30an hektar merupakan milik pemerintah untuk ditanami singkong untuk bahan penelitian ethanol dan ditananm tebu setelah bengasur lama sekitar 30^th samapi sekarang padahal pemerintah memiliki sertifikat tanah dan daerah itu sangat strategis jalan utama menuju kota unit2 dan kota menggala, tapi apa yang dilakukan pribumi(Orang asli lampung ) mereka meminta tanah itu lagi katanya itu merupakan tanah nenek moyang ,dengan memasang patok dan plang nama ada pula yang mendirikan rumah permanen dan semi permanen ,kabarnya ini akan terjadi perang hebat apabila penduduk tetap menempati tanah sengketa dan peristiwa Mesuji terulang kembali.

Masyarakat pendatang jauh lebih makmur dari segi ekonomi dibanding penduduk pribumi pasalnya orang jawa telaten serta ulet dalam bertani dan memiliki binatang ternak dan orang bali juga demikian banyak yang sukses orang batak,padang,cina sukses dalam perdagangan dan dari itulah kesenjangan antara masyarakat pribumi dan pendatang begitu juga komunikasi antara tokoh adat juga sepertinya tidak ada, sehingga sangat rentan sekali terjadi konflik. Sarana dan prasarana pendidikan masih jauh yang diharapkan dan banyak remaja yang tidak sekolah banyak juga yang jadi penjahat karena faktor ekonomi ada pula yang  salah pergaulan dan akhirnya menikah diwaktu masih muda itu yang saat in terjadi disana banyak teman-teman dibawahku sudah berkeluarga itu semua karena lingkungan disana tidak kondusif  buat belajar. Dan aku mulai bertanya kemana perginya aparat keamanan dan pejabat daerah seolah menutup mata dengan kejadian-kejadian tersebut, kadang saya mulai merenung dimanakah letak pancasila didaerah ku apa sudah hilang apa bahkan sudah tidak ada di lubuk hati kecil mereka  apakah sudah hilang ditelan zaman coba Tanya rumput yang bergoyang……

Tanah airku~ibu sud

Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

Walaupun banyak negri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan………

Blog       : wawandiamond.blogspot.com

Email      : wawandiamond@gmail.com

Hp        : 085726519735